VIRTUAL COORDINATOR TRAINING BATCH 5 JATENG - DIY 103 KOTA YOGYAKARTA
Mari Kita Belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dengn teknologi komunikasi yang terus berkembang.
Senin, 09 September 2019
Sabtu, 07 September 2019
RIVIEW CONTENT RUMAH BELAJAR MATERI 1 DAN 2
Tim Pengembang untuk materi
Penulis
|
:
|
Eti Yuliati
|
|
Pengkaji Materi
|
:
|
||
Pengkaji Media
|
:
|
Heroe Noegroho
|
|
Pemimpin Tim
|
:
|
Agus Nazaruddin
|
|
Pemrogram
|
:
|
Aryo G. Suropati
|
|
Desain Grafis
|
:
|
M. Tholib
|
Pengantar
Memasuki era globalisasi,
Indonesia masih menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan
gizi lebih dengan berbagai risiko penyakit yang ditimbulkannya. Masalah gizi
ganda biasanya terdapat di masyarakat pedesaan dan perkotaan.
Masalah gizi ganda pada
dasarnya merupakan masalah perilaku masyarakat terhadap pola makan sehari-hari.
Setiap masyarakat mempunyai
masalah gizi yang berbeda tergantung pada tingkat sosial ekonominya. Pada
masyarakat yang kaya dan tinggal di perkotaan, biasanya sering dihadapi masalah
kelebihan gizi. Masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah/miskin, umumnya
sering menghadapi masalah kekurangan gizi.
Gizi Makanan
Apa itu gizi
Gizi berasal dari bahasa Arab “Al
Gizzai“ yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. “Al Gizzai”
juga dapat diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Untuk mendapatkan kesehatan yang prima, diperlukan asupan gizi
yang baik dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang.
Setidaknya makanan kita harus mengandung 3 unsur yaitu:
·
karbohidrat,
protein,
·
dan serat.
Gizi yang diperlukan tubuh
Makanan dan minuman yang kita
konsumsi, harus mengandung unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh seperti
karbohidrat (biasanya terdiri dari beras, umbi-umbian, gandum), protein
(hewani; daging, ikan, ayam dan nabati; kacang-kacangan, tahu, tempe), vitamin
(vitamin A, B, C, D, E, dan K), dan mineral (biasanya banyak terdapat pada
buah-buahan dan sayuran) dalam jumlah yang cukup. Selain itu, kita juga memerlukan
air dan serat untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Kesimpulan
Dengan berpedoman pada prinsip pola kombinasi makanan, kita
diharapkan dapat hidup lebih sehat dan teratur karena akan membuat sistem
pencernaa bekerja secara alami (wajar). Selain itu, kita dapat dengan mudah
mengatur dan menyusun menu makanan sehari-hari tanpa harus berpantang.
Masukan :
1. Perlu adanya contoh-contoh makanan bergizi yang lebih bervareatif
dan menarik bisa dengan animasi dan video serta kegiatan budi daya sumber alam.
2. Perlu adanya lembaga yang menangani akan pengembangan kualitas
produk dan menjamin kehalalan dari makanan yang dihasilkan
3. Perlu adanya jaringan yang luas dan kuat untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas makanan yang bergizi.
Pendidikan Agama Islam
Kelas IX/1
Iman kepada Qadha dan Qadar
Penulis naskah : Eko Ramdi Fauzi
Pengkaji Materi : Aprina Murwanti
Pengkaji Media : Hardianto
Pemrogram : Radito
Animator dan
Disain Grafis : Dani H.
Pengontrol
Kualitas : Hadin S.
Pengantar.
Jalan hidup kita sangat ditentukan oleh Ketetapan
Allah. Semua kejadian di dunia ini tidak lepas dari qadha dan qadar Allah.
Keberadaan manusia sejak lahir hingga masuk ke liang lahat, semua tak lepas
dari ketetapan-Nya. Untuk itu kita harus mengimani dan memahami apa itu
ketetapan Allah, atau yang disebut dalam bahasan ini adalah qadha dan qadar.
Apa bedanya dan bagaimana cara kita mengimaninya
Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik dapat:
- Memahami
pengertian dan dalil-dalil beriman kepada qadha dan qadar.
- Memahami
perbedaan takdir muallaq dan mubram.
- Hikmah
beriman kepada qadha dan qadar.
DALIL ADANYA QADHA DAN
QADAR
Dalil tentang adanya qadha
dan qadar ini tersurat dalam beberapa ayat al-Quran antara lain:
1.
QS. Al-Ahzab/33:38
Artinya: "…Dan adalah
ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." [Al-Ahzab/33:38]
2.
QS. Al-Qamar/54:49
Artinya: "Sesungguhnya
Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." [Al-Qamar/54:49]
3.
HR. Muslim
Artinya: Rasulullah SAW bersabda:
"Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu
tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR. Muslim).
Jadi qadha dan qadar Allah
SWT itu adalah benar adanya. Hal tersebut disebutkan baik dalam al-Quran maupun
hadis. Karena itu, terkait dengan qadha dan qadar Allah SWT ini kita harus
mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu: baik yang terjadi
maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak
maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi.
Takdir ada dua macam: takdir Muallaq dan takdir Mubram.
Takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti
berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya.
Takdir muallaq yaitu ketentuan Allah SWT yang mengikut sertakan
peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya.
Hikmah Beriman kepada Qadha dan Qadar:
a.
Mendorong anak pada sikap
yang seimbang antara optimisme dan tawakkal.
b.
Melatih diri untuk lebih
bersyukur dan bersabar kepada Allah SWT.
c.
Mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
d.
Melatih seseorang menjadi
orang yang giat berusaha, optimis, dan tidak cepat putus asa.
e.
Menghindarkan dari sifat
sombong.
f.
Dapat menenangkan jiwa.
Masukan:
1.
Perlu adanya keterpaduan dan
keterkaitan antara materi agama dengan bidang-bidang lain yang saling
menguatkan dan dapat memberikan makna dan hikmah dalam kehidupan
2.
Perlu disisipkan renungan
dan kisah-kisah yang menarik dan membangkitkan semangat untuk melaksanakan
ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
Kamis, 05 September 2019
Khutbah Jum'at: Menuju Kehidupan Manusia Terbaik
Menuju Kehidupan Manusia Terbaik
Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah
Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia
ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan dan
mencucurkan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita semua dapat
berkumpul dalam majelis ini dalam keadaan sehat wal ‘afiyat. Dan marilah kita
merealisasikan rasa syukur kita dengan menjalankan segala perintah-Nya serta
menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan insya
Allah SWT terlimpah pula kepada kita selaku umatnya yang senantiasa berusaha
untuk meneladani Beliau. Amin.
Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah
Marilah senantiasa kita tingkatkan mutu kualitas iman dan taqwa kita kepada
Allah SWT, karena iman dan taqwa itulah satu-satunya bekal bagi kita untuk
menuju kehidupan yang kekal dan abadi yakni kehidupan akhirat.
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَاب
“Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan
bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal”. (QS. Al-Baqoroh: 197)
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Allah SWT. berfirman dalam surat At-tin ayat 3-4:
Allah SWT. berfirman dalam surat At-tin ayat 3-4:
لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya(neraka)”,
Dalam surat At-Tin di atas Allah SWT menggambarkan tentang dua keadaan
manusia, yang pertama yakni manusia Ahsani taqwim (manusia yang paling baik)
kemudian yang kedua yakni manusia Asfala safilin (manusia yang paling rendah).
Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah manusia yang
memilki bentuk yang paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain,
sedangkan Asfal safilin adalah gambaran manusia pada saat usia tuanya yang
tidak lagi mampu untuk mengerjakan aktifitas sehari-hari sebagaimana yang
dilakukan pada waktu mudanya. Kemudian tafsir ini melanjutkan bahwa pahala dan
dosa itu diberikan oleh Allah SWT pada saat seseorang itu mulai aqil balig
lebih-lebih pada waktu mudanya.
Kemudian dalam tafsir Muyassar disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah yakni
manusia memiliki bentuk paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain,
sedangkan pengertian Asfala safilin adalah manusia yang tidak taat pada Allah
SWT dan rasul-Nya, kelak akan dikembalikan pada tempat yang paling buruk dari
pada tempat yang lain yakni neraka jahannam yang panas lagi berkobar-kobar
apinya.
Dan sebaliknya manusia yang mentaati perintah Allah SWT dan rasul-Nya serta
menjauhi segala larangannya, akan ditempatkan pada tempat yang paling indah
yakni surga yang didalamnya penuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang abadi.
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Lalu bagaimana kita meraih kedudukan Ahsani taqwim dan menjauhi dengan
sejauh-jauhnya Asfala safilin?
Pertama, kita harus mensyukuri karunia Allah SWT yang berupa dua mata, dua
telinga, dua tangan, dan dua kaki yang masih sempurna ini dengan syukur yang
sebenar-benarnya.
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ
السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ
“Katakanlah: “Dia-lah yang
menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”.
(tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur.” (QS. Al-Mulk: 23)
Dan Allah SWT juga berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ
لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesung-guhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesung-guhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS.
Ibrahim: 7)
Kedua, kita harus menggunakan karunia badan yang masih sempurna ini dengan
menggunakannya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, karena Allah SWT akan
meminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ
السَّمْعَ وَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggung jawabannya”. (QS. Al-Isra’: 36)
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Dari ayat di atas kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa semua tindakan yang
kita lakukan baik itu dari mata, telinga, tangan, dan kaki semuanya akan di
mintai pertanggung jawabannya. Maka jangan sampai tangan yang seharusnya kita
gunakan untuk membantu serta memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan,
malah kita gunakan untuk menganiaya, menyiksa, bahkan membunuh orang lain hanya
karena hal yang sepele. Dan jangan sampai tangan yang kita miliki ini kita
biarkan untuk mengurangi timbangan, mengurangi yang seharusnya menjadi hak
orang lain, lebih-lebih korupsi yang sangat-sangat merugikan orang lain.
Begitu juga dengan mata, jangan sampai kita biarkan mata kita melihat
hal-hal yang di larang oleh agama bahkan hal-hal yang jelas-jelas di laknat
oleh Allah SWT. Begitu juga telinga mulut dan kaki, jangan sampai telinga dan
mulut kita, kita gunakan untuk mendengar dan mengucapkan hal-hal yang tidak
sewajarnya, tetapi marilah kita gunakan mulut dan telinga ini dengan
memperbanyak membaca al-qur’an, berzikir kepada Allah SWT serta membaca
kalimat-kalimat Thoyyibah. Karena tangan, kaki, serta mulut kita ini akan
menjadi saksi di akhirat kelak.
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا
أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُون
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dulu mereka
usahakan”. (QS. Yasin: 65)
Ketiga, dengan bertambah besarnya seseorang, dari mulai kecil hingga ia
menginjak masa muda inilah, yang seharusnya diperhatikan oleh semua orang untuk
menyiapkanbekal-bekal yang terbaik. Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang kita
kenal sebagai orang yang nomor satu dalam agamanya, ketika hendak wafatnya
beliau merasakan sakaratul maut yang benar-benar menyakitkan. Oleh karena itu,
mari kita gunakan masa-masa emas ini yakni masa-masa muda ini dengan banyak
menuntut ilmu agama dan banyak beramal sholeh untuk meraih kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat
.
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Keempat, mari kita gunakan hati dan fikiran ini sebagai anugrah terbesar
yang di berikan oleh Allah SWT kepada kita dengan sebaik-baiknya. Hati inilah
yang menjadi motor atau penggerak bagi seluruh anggota tubuh kita, hati ini
pula yang menjadi raja bagi seluruh anggota tubuh kita ini, sebagaimana
termaktub dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya “ Sesungguhnya dalam tubuh
manusia ada segumpal darah, manakala ia baik maka baiklah seluruhnya tapi
manakala ia buruk maka buruklah seluruhnya, ia adalah hati ” (HR. Muslim).
Allah SWT juga berfirman di dalam surat Al-Isra’ ayat 36 .
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ
السَّمْعَ وَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggung jawabannya.
Kelima, mari kita gunakan agama Islam ini, sebagai ruh utama bagi kita. Segala
apa yang kita kerjakan dan lakukan hendaklah sesuai dengan tuntunan dan ajaran
agama Islam. Karena agama Islam inilah satu-satunya agama yang diridhoi oleh
Allah SWT. Allah SWT berfirman di dalam surat Ali-Imran ayat 19. Yang berbunyi:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الإِسْلاَمُ وَمَا
اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ
الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ
سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah SWT hanyalah Islam. tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa
yang kafir terhadap ayat-ayat Allah SWT maka sesungguhnya Allah SWT sangat cepat
hisab-Nya.”
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Yang keenam atau yang terakhir adalah dengan menyatukan semua unsur-unsur
dan komponen yang telah kami sebutkan di atas yakni antara anggota badan
jasmani dan rohani haruslah senantiasa di bingkai dengan nilai-nilai agama
Islam.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dengan
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan
dalam Keadaan beragama Islam. (QS. Ali-Imron: 102)
بَارَكَاللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ,
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ الحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ
Artikel: Kewajiban Menuntut Imu dan Keutamannya
Kewajiban
Menuntut Ilmu Serta Keutamaanya
Dalam islam menuntut ilmu merupakan suatu hal yang
wajib. Karena menuntut ilmu dan dengan memiliki ilmu kita akan mendapati banyak
hal. Sebagaimana pepatah arab menyebutkan
“Siapa yang ingin dunia (hidup di dunia dengan
baik), hendaklah ia berilmu, siapa yang ingin akhirat (hidup di akhirat nanti
dengan senang) hendaklah ia berilmu, siapa yang ingin keduanya, hendaklah
berilmu”
Sebagaimana Nabi SAW bersabda:
“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap
muslimdan Muslimah.”
Dari hadist ini sangatlah jelas apa yang disampaikan
Rasulullah SAW yang memberitahukan bahwasanya menuntut ilmu hukumnya adalah
wajib.
Dalam menuntut ilmu pun tidak memiliki batas waktu,
sebagaimana dikatakan dalam hadist Nabi SAW:
“Carilah ilmu dari semenjak kamu dalam buaian
hingga liang lahat”
Hadist tersebut menjelaskan bahwa dalam kewajiban
menuntut ilmu tidaklah memiliki batasan sehingga dalam kehidupan sehari-hari
telah memiliki unsur-unsur menuntut ilmu, karena dalam menuntut ilmu menjadikan
kita yang belum tahu, faham, mengerti menjadi tahu faham dan mengerti.
KEUTAMAAN DALAM MENUNTUT ILMU
1. Ilmu adalah amalan yang tidak
terputus pahalanya
Sebagaimana dalam hadits Nabi SAW:
“jika manusia meninggal maka terputuslah
amalnya terkecuali tiga perkara: Amal jariyahnya, Ilmu yang bermanfaat, dan
anak yang sholeh yang mendoakan kedua orangtuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menjadi saksi terhadap
kebenaran
Sebagaimana dalam firman
Allah SWT:
“Allah menyatakan bahwasanya
tidak ada tuhan yang disembah melaikan Dia. Yang menegakkan keadilan para
malaikat dan orang yang berilmu (Juga menyatakan yang demikian itu).” (QS. Ali Imran: 18)
3. Allah mengangkat derajat orang
yang berilmu
Allah SWT berfirman:
Hai orang orang yang beriman
apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang lapanglah dalam majelis”, maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan” (
Q.S Al-Mujaadalah:11)
4. Ilmu adalah anugerah Allah yang
sangat besar
Firman Allah SWT:
“Allah menganugerahkan al
hikmah (kefahaman yang dalam tentang al qur’an dan as sunnah) kepada siapa yang
dikehendakinya. Dan barang siapa yang dianugerahi hikmah, maka ia benar-benar
telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakal lah
yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al Baqarah: 269)
5. Menuntut ilmu merupakan jalan
menuju Surga
Rasulullah SAW bersabda:
”Barang siapa
yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
6. Tanda kebaikan seorang hamba
Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang Allah kehendaki
kebaikan kepada seorang hamba maka ia akan difahamkan tentang agamanya.” HR. Bukhari dan Muslim)
7. Ilmu agama menyelamatkan
dari laknat Allah Azza wa Jalla
Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu
terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali zikir kepada Allah dan
amalan-amalan ketaatan, demikian pula seorang yang alim atau yang
belajar.” (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
8. Ahli ilmu lebih utama dari
ahli ibadah
Rasulullah SAW bersabda:
“sesungguhnya keutamaan seorang
yang berilmu dibanding ahli ibadah seperti keutamaan bulan di malam purnama
dibanding seluruh bintang-bintang.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
9. Ilmu adalah cahaya
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya telah datang
kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan . Dengan kitab itulah
Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan,
dan Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang
benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS.Al-Maidah:5-6)
Inilah kultum tentang kewajiban dalam menuntut ilmu
serta keutamaannya dengan beberapa ayat Al Qur’an dan Al Hadist. Semoga dapat
memberikan manfaat kepada sahabart-sahabat sekalian. Mohon maaf apabila
terdapat kesalahan.
Langganan:
Postingan (Atom)